Stimulasi anak usia 12-18 bulan

Haloo mimfii.. di usia 12-18 tahun ini anak sudah mulai berkembang pesat dalam berbagai perkembangan di setiap aspeknya. berikut ini perkembangan setiap aspeknya ya : 

 1. PERKEMBANGAN MOTORIK 

    Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. kontrol pergerakan ini muncul dari perkembangan refleksrefleks yang dimulai sejak lahir. Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus kortikospinal, traktus piramidal, dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal berawal dari kortek motoric dan premotorik, selanjutnya terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medulla spinalis. Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaranrangsangan melalui saraf. Mielinisasi terjadi kirakira pada umur kehamilan 32 minggu dengan kemajuan yang sangat cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya proses ini melambat sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan sistem subkortikal, termasuk refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons postural dan postur berdir, berjalan, dan kontrol motorik halus. 

  • Usia 12-13 Bulan
Bayi mulai dapat melangkah tanpa berpegangan. Pada awalnya, anak berjalan dengan siku terangkat ke samping untuk meningkatkan keseimbangan. Saat berjalan, tubuh sedikit berotasi pada pinggul, pergelangan kaki dan tumit. Ketika berjalan sudah semakin baik, lengan akan turun dan berada disamping badan.

  • Stimulus
Normalnya anak 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri tanpa dituntun. Namun memang ada sebagian anak yang agak lambat perkembangan motoriknya. Jadi, kalau lebih lambat sedikit tidak perlu terlalu khawatir. Bayi di usia ini semakin terampil dalam melangkahkan kakinya dengan dibantu atau bahkan sudah mampu berjalan sendiri walaupun hanya beberapa langkah sambil mengangkat kedua lengannya untuk keseimbangan. Terus berikan rangsangan kepada bayi Anda agar kemampuan berjalannya berkembang semakin optimal. Beri bayi keleluasaan bergerak, walau masih harus terus dalam pengawasan Anda. Bayi yang banyak mendapat rangsangan berupa latihan berjalan akan semakin mampu mengenali tempat-tempat yang berbahaya di sekitarnya seperti lantai yang tidak rata dan tangga. Bayi juga semakin terlatih untuk dapat menyeimbangkan berat tubuhnya dan menapakkan kakikakinya agar tidak mudah terjatuh. Untuk membuat kegiatan berjalan lebih menyenangkan berikan bayi Anda kereta atau mobil kayu yang memiliki tali yang bisa ditariknya. Ini dapat mengasah kemampuan berjalannya tanpa bantuan orang lain, mengendalikan tenaga otot tubuh bagian bawah juga menguatkan otototot tangan dan kakinya.

  • Usia 14-18 Bulan
Pada usia 14-17 bulan, anak mulai bisa berjalan mundur. Puncak perkembangan motorik kasar dini : 
Berlari, Berjongkok/menunduk, mengambil mainan. Pada usia 18 Bulan data duduk mandiri di kursi kecil, Mendorong dan menarik benda besar, Berdiri sesaat dengan satu kaki ≤ 1 detik, Berlari tanpa jatuh

2. MILESTONE PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (FINE MOTOR)  
Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas, berlangsung kearah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang memainkan suatu peran utama. Variasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan kesempatan individu untuk belajar. Berikut tabel milestone perkembangan motorik halus dan red flag.

Usia 12-18 bulan: Menumpuk dua buah kubus Memasukkan kubus kedalam kotak 
Stimulasi :
Bercanda sambil bermain “cilukba” bersamanya selain menyenangkan juga dapat menguatkan otot di pergelangan tangannya, karena bayi Anda akan meniru apa yang Anda lakukan. Latih kekuatan menjumputnya dengan merangsangnya untuk memberikan potongan buahnya ke tangan Anda, atau bahkan langsung ke mulut Anda. Berikan crayon dan biarkan bayi berusaha menggenggamnya dan menggambar bebas di kertas untuk menguatkan genggamannya. Anda juga bisa memberikan buku-buku cerita berwarna dan biarkan bayi Anda membolik-balik bukunya. Ajak bicara bayi Anda setiap saat sambil mengenalkan nama-nama perabotan rumah, mainan, atau buah-buahan dengan cara menunjuk. Bayi akan meniru dan kegiatan ini dapat menguatkan jari-jarinya. Pada prinsipnya, selama sudah dipastikan bahwa tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak Anda pasti bisa berjalan. Usia kemampuan berjalan pada setiap anak bervariasi, namun umumnya rentang waktu yang normal adalah usia 11-18 bulan. Stimulasi yang tepat dapat membuatnya lebih cepat berjalan

3. PERKEMBANGAN BAHASA 
Bayi baru lahir belum mampu menyatakan kebutuhan dan keininannya dalam bentuk yang mudah dipahami orang lain, juga belum mampu memahami kata atau isyarat yang digunakan oleh orang lain. Ketidakberdayaan ini berkurang dengan cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak sudah dapat mengendalikan organ-organ tubuh yang diperlukan bagi berbagai mekansime komunikasi.Seperti halnya perkembangan lainnya, tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting dalam perkembangan bicara anak. Landasan untuk perkembangan bahasa terletak pada masa kehidupan ini. Bicara merupakan keterampilan mental-motorik. Berbicara tidak hanya merupakan koordinasi kumpulan otot-otot yang membentuk suara, melainkan juga mempunyai aspek mental intelektual, yaitu kehidupan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan. Tahapan-tahapan Umum Perkembangan Kemampuan Berbahasa Seorang Anak, Yaitu: Reflexsive Vocalization Bayi normal yang baru saja dilahirkan sampai kurang lebih berusia tiga minggu semua perbuatannya masih bersifat refleks. Suara-suara yang dihasilkan atau tangisan yang dibuat benar-benar tidak disadari /tanpa kehendak, dan bukan menanggapi rangsangan apapun dari sekelilingnya. Setelah berusia > 3 minggu suara tangisan yang terjadi walau masih bersifat refleks tetapi sudah dapat dibedakan, misalnya tangisan rasa lapar akan berbeda dengan tangisan jika bayi tersebut merasa kedinginan atau merasa sakit, biasanya ibu bayi dapat membedakan macam tangisan tersebut. Babling Secara hampir pasti bayi usia 2 bulan banyak mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan orang berkumur. Mirip dengan bunyi /a/ atau bunyi vokal lainnya dengan nada dan kenyaringan yang berlainan. Bunyi tersebut biasanya disuarakan dengan bunyi pendek atau panjang. Pada minggu-minggu selanjutnya terdengar bunyi konsonan seperti /p/. /b/. /j/. /g/. /n/. Yang dilakukan berulang-ulang dan dikombinasikan dengan bunyi mirip vokal /a/ tadi à contoh : papapa……..gagagaga…….jajajajaà bunyi yang diproduksi ini masih berupa refleks dan terus berjalan sampai usia 5-6 bulan. Tanpa disadari bayi melatih otot artikulasi.  Lalling Masa ini bayi berusia ± 6 bulan, dan sudah banyak perkembangan pada otaknya, pada masa ini menunjukan pengulangan bunyi yang terjadi bukan berdasarkan refleks, bunyi tersebut seperti ba….ba…..ma…..ma, hal ini karena bayi benar-benar mendengar dan seterusnya senang melakukan pengulangan-pengulangan. Echolalia Di tahap ini, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia mulai meniru suara-suara yang di dengar dari lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu. True Speech Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan atau biasa disebut batita. Anak pada usia ini pola bicaranya sudah dapat dimengerti maksudnya, walaupun kemampuan pengucapannya belum memadai. Anak dapat merangkai dua sampai tiga kata. Anak dapat mengerti pembicaraan orang lain sebatas pengalaman yang didapat dari lingkungan.

Stimulasi 
Aspek Bicara dan Bahasa 1. Stimulasi berbicara, menjawab pertanyaan, dan menyebutkan nama gambar-gambar di bukul majalah. 2. Menirukan kata-kata. Setiap berbicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dan lain-lain. Buat agar bayi mau meniru kata-kata tersebut. Bila bayi mau mengatakannya, puji ia, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya. 3. Berbicara dengan boneka. Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kaki yang digambad dengan pens menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu. 4. Bersenandung dan bernyanyi. Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin 

Metode Stimulasi Kemampuan Bicara dan Bahasa pada Balita Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya mengenai tahapan-tahapan stimulasi menurut Dr. Miriam Stopard, Depkes RI, Laura Dyer dan Benny Ciptaraja
Fase Holofrase (12-18 bulan)  
a. Melatih organ bicara     
1) Awal tahun pertama, latih pengucapan seperti /ua/, /ui/, /oe/, atau /wa/, /au/, /ai/, /ae/, /ao/, /ha/, /hi/, /ho/, /hai/, /bai/, /mau/, /bau/ dan sebagainya
2) Sekitar 15 bulan, latih pengucapan /n/, /d/ dan /t/, seperti /nana/, /nene/, /tata/, /dudu/, /dada/, /dede/ dan sebagainya
3) Tunjukkan posisi lidah jika pengucapan tidak juga sempurna 

b. Mengajak berbicara
1) Doronglah untuk menunjuk sesuatu dan menyebut namanya
2) Ajari kata benda, kata sifat dan kata kerja dengan menyebut nama benda yang sedang diperhatikannya karena lebih mudah memahami kata kerja lebih awal dibandingkan mengucapkannya     3) Ajak bermain sambil berbicara dengan menggunakan boneka dan telepon-teleponan 

c. Mengenalkan berbagai suara
1) Mengenalkan berbagai suara, seperti suara binatang, alat musik atau kendaraan kemudian rangsang anak untuk mengikuti suara-suara tersebut
2) Ajari sajak dan lagu mengenai anggota tubuh, seperti “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki”. Nyanyikan lagu itu secara perlahan dan berikan waktu bagi anak untuk menunjukkan bagian tubuh yang dimaksud 

d. Membacakan buku
1) Rangsang anak untuk mengulang kembali nama gambar yang disebutkan/ditunjukkan
2) Membacakan buku cerita bergambar pada anak sesering mungkin dan mengulang cerita yang sama dalam beberapa kali
3) Perpanjang rentang perhatian anak dengan memberikan makanan ringan dan berikan anak bendabenda, seperti boneka, mainan binatang, yang berhubungan cerita untuk dipegang 


4. PERKEMBANGAN KOGNITIF  
Seorang anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik, nutrisi dan stimulasi merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan anak, terutama otaknya. Beberapa nutrisi penting yang mempengaruhi perkembangan otak antara lain adalah LCPUFA (longchain polyunsaturated fatty Acid)-seperti AA (arachidonic Acid) dan DHA (decosahexaenoic Acid), kolin (Choline)-taurin, yodium dan zat besi. Untuk perkembangan kognitif, terdapat bermacam-macam teori, salah satunya adalah teori Piaget. Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda dibanding orang dewasa dan menetapkan satu teori pentahapan. Empat tahap perkembangan kognitif digambarkan dalam teori Piaget sebagai berikut : 1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) yaitu anak memahami dunianya melalu gerak dan inderanya serta mempelajari pemanensi objek. 2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu anak mulai memiliki kecakapan motorik, proses berpikir anak berkembang meskipun masih dianggap ‘jauh’ dari logis. Proses berpikir menjadi internalisasi, tidak sistematis dan mengandalkan intuisi. 3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) yaitu anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret, proses berpikir menjadi lebih rasional, matang dan “seperti dewasa” atau lebih “operasional”. 4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu kemampuan penalaran abstrak dan imajinasi pada anak telah berkembang. Pengertian terhadap ilmu pengetahuan dan teori lebih mendalam. 

12-18 bulan 
Dapat menemukan objek yang disembunyikan Membedakan bentuk dan warna Memberi respons terhadap instruksi sederhana Menggunakan trial dan error untuk mempelajari tentang objek 


5. PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL  
Milestone perkembangan personal sosial lebih bervariasi daripada perkembangan motorik dan kognitif, karena perkembangan personal sosial lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan). Seorang bayi mewarisi karakterisktik emosional sosial dan gaya berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut dimodifikasi oleh gaya orangtua dan lingkungan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Keterlambatan membalas senyuman mungkin menunjukkan masalah kasih sayang dan mungkin berkaitan dengan keadaan depresi ibu pada saat hamil. Keterlambatan tersenyum juga berhubungan dengan gangguan visual dan kognitif. Kalau tidak ada hubungan sosial, mungkin anak mengalami autis kalau disertai keterlambatan perkembangan bahasa dan tingkah laku stereotipe. 

12-18 bulan 
Bermain sendiri didekat orang dewasa yang sudah dikenal Menunjukkan apa yang diinginkan dengan menunjuk tanpa menangis / merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu Memeluk orang tua Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing .
- Red Flag : 
Hubungan sosial kurang, kemungkinan mengalami autis
- Stimulasi : 
Meningkatkan interaksi sosial (memandikan anak, memberi makan dan pada saat sebelum tidur) antara orangtua dan anak. 

Postingan populer dari blog ini

Checklist perkembangan anak

Milestone dan stimulasi perkembangan anak usia 4-5 Tahun