Milestone dan Stimulasi Perkembangan anak usia 5-6
Haii momfii..di usia 5-6 tahun ini adalah usia anak biasanya masuk ke TK karena usia ini perkembangan kognitifnya sudah mulai berkembang pesat untuk belajar menulis atau membaca dan bersiap masuk ke sekolah dasar. Berikut ini perkembangan dalam setiap aspeknya :
1. PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. kontrol pergerakan ini muncul dari perkembangan refleksrefleks yang dimulai sejak lahir. Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus kortikospinal, traktus piramidal, dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal berawal dari kortek motoric dan premotorik, selanjutnya terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medulla spinalis. Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaranrangsangan melalui saraf. Mielinisasi terjadi kirakira pada umur kehamilan 32 minggu dengan kemajuan yang sangat cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya proses ini melambat sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan sistem subkortikal, termasuk refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons postural dan postur berdir, berjalan, dan kontrol motorik halus.
Pada usia 60-72 Bulan memiliki kemampuan berdiri pada satu kaki ≤ 11 detik, Berjalan sambil menendang bola, Berlari jarak jauh, Melompat dan memutar ,Lempar tangkap bola dengan 1 tangan.
Stimulasi
- Bermain drum
Bermain musik seperti drum bisa dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot tangan anak. Belikan mainan drum kepada anak atau buat drum mainan di rumah menggunakan kaleng bekas susu atau biskuit dan pensil sebagai stick drum.
- Melukis Berikan berbagai warna cat lukis dan beberapa kuas kecil ke anak. Ajarkan ke anak nama-nama warna dan ajak anak untuk mencampurkan warna-warna, biarkan anak bebas berekspresi. Gunakan kertas putih atau kaos putih yang tidak terpakai sebagai media melukisnya. Biarkan anak apabila anak lebih senang menggunakan jari-jarinya langsung dalam melukis daripada menggunakan kuas, misalnya saja mencetak bentuk telapak tangan atau kakinya di atas media lukis. Anda bisa menyimpan kaos atau kertas tersebut sebagai kenangan-kenangan yang bisa ditunjukkan nanti ketika anak sudah dewasa.
Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada games di komputer maupun play station.
2. MILESTONE PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (FINE MOTOR)
Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas, berlangsung kearah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang memainkan suatu peran utama. Variasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan kesempatan individu untuk belajar.
Pada usia 60-72 bulan, anak memiliki kemampuan untuk menangkap bola kecil dengan kedua tangan, Menggambar segi empat
2. PERKEMBANGAN BAHASA
Bayi baru lahir belum mampu menyatakan kebutuhan dan keininannya dalam bentuk yang mudah dipahami orang lain, juga belum mampu memahami kata atau isyarat yang digunakan oleh orang lain. Ketidakberdayaan ini berkurang dengan cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak sudah dapat mengendalikan organ-organ tubuh yang diperlukan bagi berbagai mekansime komunikasi.Seperti halnya perkembangan lainnya, tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting dalam perkembangan bicara anak. Landasan untuk perkembangan bahasa terletak pada masa kehidupan ini. Bicara merupakan keterampilan mental-motorik. Berbicara tidak hanya merupakan koordinasi kumpulan otot-otot yang membentuk suara, melainkan juga mempunyai aspek mental intelektual, yaitu kehidupan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan.
Pada usia 5 tahun, anak mampu memproduksi konsonan dasar dengan benar. Redflag dapat terjadi bila salah melafalkan konsonan seperti b,p, d, t, p, k, m, n, l, r, w, s . Pada usia 7 tahun, anak mampu memproduksi semua bunyi. Redflag terjadi bila anak kurang mampu mengucapkankombinasi hurufseperti st, sh, sp
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Seorang anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik, nutrisi dan stimulasi merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan anak, terutama otaknya. Beberapa nutrisi penting yang mempengaruhi perkembangan otak antara lain adalah LCPUFA (longchain polyunsaturated fatty Acid)-seperti AA (arachidonic Acid) dan DHA (decosahexaenoic Acid), kolin (Choline)-taurin, yodium dan zat besi. Untuk perkembangan kognitif, terdapat bermacam-macam teori, salah satunya adalah teori Piaget. Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda dibanding orang dewasa dan menetapkan satu teori pentahapan.
Empat tahap perkembangan kognitif digambarkan dalam teori Piaget sebagai berikut :
1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) yaitu anak memahami dunianya melalu gerak dan inderanya serta mempelajari pemanensi objek.
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu anak mulai memiliki kecakapan motorik, proses berpikir anak berkembang meskipun masih dianggap ‘jauh’ dari logis. Proses berpikir menjadi internalisasi, tidak sistematis dan mengandalkan intuisi.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) yaitu anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret, proses berpikir menjadi lebih rasional, matang dan “seperti dewasa” atau lebih “operasional”.
4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu kemampuan penalaran abstrak dan imajinasi pada anak telah berkembang. Pengertian terhadap ilmu pengetahuan dan teori lebih mendalam.
Pada usia 60-72 bulan , anak memiliki kemapuan menggambar 6 bagian tubuh, menggambar orang lengkap, menggambar segi empat, mengerti arti lawan kata , menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya, mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10, mengenal warna-warni , mengungkapkan simpati, mengikuti aturan permainan , berpakaian sendiri tanpa dibantu ,mampu menulis nama, memahami angka-angka, mengembangkan keterampilan membaca dengan baik.
Masa kritis perkembangan otak.
Masa kritis terdapat pada proses perkembangan manusia, diperkirakan terjadi pada masa BATITA. Bayi memerlukan masukan visual yang normal, kalau tidak dia dapat mengalami gangguan penglihatan yang permanen. Contoh, bayi yang lahir dengan mata juling akan mendapat gangguan ketajaman penglihatan dan persepsi, apabila masalah tersebut tidak segera dikoreksi. Kemampuan berbahasa tergantung pada masukan verbal (pada anak yang tuli tergantung pada bahasa isyarat) yang terjadi pada masa kritis, terutama pada gramatika dan pengucapan. Masa kritis seseorang untuk belajar bahasa tertentu adalah sekitar umur 5 tahun dan berakhir pada masa pubertas. Karena itu, bila seseorang belajar bahasa asing setelah masa pubertas, hampir selalu mereka akan bicara dengan aksen yang tidak seperti aslinya. Salah satu teori tentang masa kritis mangacu pada masa ketika jumlah produksi sinaps sangat berlebihan pada otak. Padahal, hanya sekitar 50% atau lebih yang dipertahankan sampai usia dewasa. Selama masa kritis ini, pengalaman yang diperoleh dalam aspek sensorik, motorik, emosional dan intelektual yang konsisten dan terus-menerus menentukan sinap-sinap mana yang akan dipertahankan, dengan cara melakukan pemangkasan terhadap koneksi yang jarang digunakan. Dengan demikian, otak setiap anak menjadi lebih siap untuk menghadapi lingkungannya.
Stimulasi.
Stimulasi merupakan upaya untuk mencerdaskan anak, stimulasi harus dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan stimulasi terhadap semua aspek perkembangan, dengan melibatkan semua anggota keluarga. Howard Gardner yang terkenal dalam teori intelegensi majemuk (Multiple Intelligences) mengatakan bahwa terdapat 8 macam intelegensi yang siap untuk di stimulasi, yaitu perkembangan : Verbal linguistic (berbicara, kalimat, bahasa, cerita), Logical mathematical (pemecahan masalah, berhitung), Visual spatial (berpikir ruang/3 dimensi, stereometri), Bodily-kinethetic (gerak tubuh, tari, olahraga), Musical (suara, bunyi, nada, irama, musik, lagu), Intrapersonal (memahami dan kontrol diri sendiri, kemandirian), Interpersonal (memahami orang lain, bergaul, kerja sama, menyesuaikan diri, kepemimpinan), Naturalis (menikmati,memanfaatkan dan menjaga alam lingkungan).
4. PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL
Milestone perkembangan personal sosial lebih bervariasi daripada perkembangan motorik dan kognitif, karena perkembangan personal sosial lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan). Seorang bayi mewarisi karakterisktik emosional sosial dan gaya berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut dimodifikasi oleh gaya orangtua dan lingkungan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Keterlambatan membalas senyuman mungkin menunjukkan masalah kasih sayang dan mungkin berkaitan dengan keadaan depresi ibu pada saat hamil. Keterlambatan tersenyum juga berhubungan dengan gangguan visual dan kognitif. Kalau tidak ada hubungan sosial, mungkin anak mengalami autis kalau disertai keterlambatan perkembangan bahasa dan tingkah laku stereotipe.
Pada usia 60-72 bulan, anak dapat berpakaian dan melepaskan pakaian tanpa bantuan, Mengungkapkan simpati kepada orang lain , Mengikuti aturan permainan , Gemar mencari pengalaman baru, Menuntut dan keras kepala , Menanyakan mengenai arti kata-kata, Suka cekcok dengan para teman, Memainkan peran domestik .
Personal sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang dikelompokkan sebagai kebiasaan, kepribadian, watak, dan emosi. Semuanya mengalami perubahan dalam perkembangannya. Perkembangan sosial adalah perkembangan kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Terdapat dua teori primer yang menjelaskan perkembangan sosial, yaitu model epigenenetik dan model jejaring sosial. Kedekatan atau ikatan bayi pada orang dewasa adlah subjek menuju tahap-tahap perkembangan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial perlu dipahami agar kita mengetahui tahap-tahap perkembangan personal sosial dan mengetahui secara dini adanya gangguan perkembangan personal sosial.