Milestone dan stimulasi perkembangan anak usia 4-5 Tahun

 Haii momfii..di usia 4-5 tahun ini adalah usia anak biasanya masuk ke playgrup atau TK karena usia ini perkembangan koognitifnya sudah mulai berkembang pesat untuk belajar menulis atau membaca. Berikut ini perkembangan dalam setiap aspeknya :

1. PERKEMBANGAN MOTORIK   

Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. kontrol pergerakan ini muncul dari perkembangan refleksrefleks yang dimulai sejak lahir. Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus kortikospinal, traktus piramidal, dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal berawal dari kortek motoric dan premotorik, selanjutnya terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medulla spinalis. Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaranrangsangan melalui saraf. Mielinisasi terjadi kirakira pada umur kehamilan 32 minggu dengan kemajuan yang sangat cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya proses ini melambat sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan sistem subkortikal, termasuk refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons postural dan postur berdir, berjalan, dan kontrol motorik halus.  

Pada usia 48-59 Bulan ini anak memiliki kemampuan untuk berdiri pada satu kaki ≤ 6 detik, Lebih mahir melompat lompat dengan satu kaki , Bergantung di bar , Menangkap bola gymnastic 2 tangan dan Menari.

Stimulasi :

- Bermain bowling 

Permainan sederhana ini dapat melatih dan meningkatkan koordinasi tangan dan mata anak. Dengan beberapa barang sederhana seperti botolbotol plastik air minum kosong yang kecil dan sebuah bola anak Anda sudah siap bermain. 

- Berjingkat atau berjinjit di atas jari – jari kaki

Anda bisa memberikan contoh di depan anak cara melakukannya dan minta anak untuk meniru hal yang Anda lakukan. Anda juga bisa membantu dengan memegang tangannya karena biasanya pada awalnya mungkin akan terasa cukup sulit bagi anak. Jika anak sudah terlihat cukup terampil dalam melakukannya biarkan anak untuk melakukannya sendiri. 

- Bermain drum 

Bermain musik seperti drum bisa dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot tangan anak. Belikan mainan drum kepada anak atau buat drum mainan di rumah menggunakan kaleng bekas susu atau biskuit dan pensil sebagai stick drum. 


2. MILESTONE PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (FINE MOTOR)  

Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas, berlangsung kearah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang memainkan suatu peran utama. Variasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan kesempatan individu untuk belajar. Berikut tabel milestone perkembangan motorik halus dan red flag .

Pada usia  48-60 bulan memiliki kemampuan: Menggambar tanda silang, Menggambar lingkaranMenggambar orang dengan 3 bagian tubuh (kepala, badan, lengan) 

Stimulasi: 

o Menjiplak gambar silang, kemudian mengulanginya kembali. 

o Menjiplak gambar lingkaran, mengikuti garis atau menghubungkan titiktitik berbentuk lingkaran 

o Menjiplak gambar orang dengan bagian-bagian tubuhnya. 

o Mewarnai gambar 


3. PERKEMBANGAN BAHASA 

Bayi baru lahir belum mampu menyatakan kebutuhan dan keininannya dalam bentuk yang mudah dipahami orang lain, juga belum mampu memahami kata atau isyarat yang digunakan oleh orang lain. Ketidakberdayaan ini berkurang dengan cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak sudah dapat mengendalikan organ-organ tubuh yang diperlukan bagi berbagai mekansime komunikasi.Seperti halnya perkembangan lainnya, tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting dalam perkembangan bicara anak. Landasan untuk perkembangan bahasa terletak pada masa kehidupan ini. Bicara merupakan keterampilan mental-motorik. Berbicara tidak hanya merupakan koordinasi kumpulan otot-otot yang membentuk suara, melainkan juga mempunyai aspek mental intelektual, yaitu kehidupan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan. 

Pada usia 5 tahun ini, anak mampu memproduksi konsonan dasar dengan benar . Umur Dikatakan Terlambat adalah 5 tahun. Temuan Abnormal atau Red Flag yang Perlu Dilakukan Assessment adalah ketika salah melafalkan konsonan seperti b,p, d, t, p, k, m, n, l, r, w, s . 

Stimulasi  Aspek Bicara dan Bahasa 

1. Stimulasi berbicara, menjawab pertanyaan, dan menyebutkan nama gambar-gambar di bukul majalah. 

2. Menirukan kata-kata. Setiap berbicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dan lain-lain. Buat agar bayi mau meniru kata-kata tersebut. Bila bayi mau mengatakannya, puji ia, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya. 

3. Berbicara dengan boneka. Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kaki yang digambad dengan pens menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu. 

4. Bersenandung dan bernyanyi. Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin  

Metode Stimulasi Kemampuan Bicara dan Bahasa pada Balita Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya mengenai tahapan-tahapan stimulasi menurut Dr. Miriam Stopard, Depkes RI, Laura Dyer dan Benny Ciptaraja, 

Pada Usia 4-5 Tahun 

a. Melatih organ bicara    

Latih pengucapan /r/, seperti /beri/, /kue mari/, /roda/, /permen/ dan sebagainya. Latihan  diberikan pada awal tahun keempat bahkan hingga usia 5 tahun 

b. Mengajak berbicara     

1) Libatkan anak dalam berbagai aktivitas dan ajak berdiskusi mengenai kegiatan tersebut serta rangsang agar anak menggunakan kalimat yang lebih kompleks     

2) Mengenalkan angka hingga 10     

3) Rangsang agar anak menceritakan tentang masa kecilnya atau kejadian yang pernah dialaminya di masa lalu     

4) Rangsang anak untuk bercerita tentang pemikiran imajinasinya 


c. Membacakan buku     

1) Membacakannya setiap hari dan rangsang anak untuk melanjutkan isi cerita dengan imajinasinya

2) Rangsang anak untuk menceritakan kembali buku yang pernah dibacakan 


d. Permainan sosial     

1) Biarkan anak melakukan permainan kelompok bersama teman sebayanya     

2) Di usia ini, anak sudah siap menghadapi pengalaman baru ketika mereka mulai bersekolah  

Stimulasi kemampuan bicara dan bahasa yang disebutkan di atas dapat diberikan sedini mungkin dan dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu secara bertahap sesuai dengan perkembangan usianya, menerapkan prinsip bermain sambil belajar, tanpa paksaan dan sesuaikan dengan minat balita, kemudian berikan dengan penuh kasih sayang dan selalu berikan pujian juga perkenalkan kata-kata baru serta orangtua harus menjadi model yang baik bagi balitanya. Selama orangtua dapat mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan bahasa, maka metode yang telah disebutkan di atas, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara dan bahasa pada balita. Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi orangtua untuk mencoba menerapkan hal tersebut dalam rangka mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa anaknya

4.  PERKEMBANGAN KOGNITIF  

Seorang anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik, nutrisi dan stimulasi merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan anak, terutama otaknya. Beberapa nutrisi penting yang mempengaruhi perkembangan otak antara lain adalah LCPUFA (longchain polyunsaturated fatty Acid)-seperti AA (arachidonic Acid) dan DHA (decosahexaenoic Acid), kolin (Choline)-taurin, yodium dan zat besi. Untuk perkembangan kognitif, terdapat bermacam-macam teori, salah satunya adalah teori Piaget. Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda dibanding orang dewasa dan menetapkan satu teori pentahapan. 

Empat tahap perkembangan kognitif digambarkan dalam teori Piaget sebagai berikut : 

1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) yaitu anak memahami dunianya melalu gerak dan inderanya serta mempelajari pemanensi objek. 

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu anak mulai memiliki kecakapan motorik, proses berpikir anak berkembang meskipun masih dianggap ‘jauh’ dari logis. Proses berpikir menjadi internalisasi, tidak sistematis dan mengandalkan intuisi. 

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) yaitu anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret, proses berpikir menjadi lebih rasional, matang dan “seperti dewasa” atau lebih “operasional”. 

4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu kemampuan penalaran abstrak dan imajinasi pada anak telah berkembang. Pengertian terhadap ilmu pengetahuan dan teori lebih mendalam.  

Pada usia 48-60 bulan ini memiliki kemampuan menggambar garis lurus, Bertanya arti kata, Menggambar rumah yang dapat dikenal. 

Masa kritis perkembangan otak. 

Masa kritis terdapat pada proses perkembangan manusia, diperkirakan terjadi pada masa BATITA. Bayi memerlukan masukan visual yang normal, kalau tidak dia dapat mengalami gangguan penglihatan yang permanen. Contoh, bayi yang lahir dengan mata juling akan mendapat gangguan ketajaman penglihatan dan persepsi, apabila masalah tersebut tidak segera dikoreksi. Kemampuan berbahasa tergantung pada masukan verbal (pada anak yang tuli tergantung pada bahasa isyarat) yang terjadi pada masa kritis, terutama pada gramatika dan pengucapan. Masa kritis seseorang untuk belajar bahasa tertentu adalah sekitar umur 5 tahun dan berakhir pada masa pubertas. Karena itu, bila seseorang belajar bahasa asing setelah masa pubertas, hampir selalu mereka akan bicara dengan aksen yang tidak seperti aslinya. Salah satu teori tentang masa kritis mangacu pada masa ketika jumlah produksi sinaps sangat berlebihan pada otak. Padahal, hanya sekitar 50% atau lebih yang dipertahankan sampai usia dewasa. Selama masa kritis ini, pengalaman yang diperoleh dalam aspek sensorik, motorik, emosional dan intelektual yang konsisten dan terus-menerus menentukan sinap-sinap mana yang akan dipertahankan, dengan cara melakukan pemangkasan terhadap koneksi yang jarang digunakan. Dengan demikian, otak setiap anak menjadi lebih siap untuk menghadapi lingkungannya.

Stimulasi.

Stimulasi merupakan upaya untuk mencerdaskan anak, stimulasi harus dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan stimulasi terhadap semua aspek perkembangan, dengan melibatkan semua anggota keluarga. Howard Gardner yang terkenal dalam teori intelegensi majemuk (Multiple Intelligences) mengatakan bahwa terdapat 8 macam intelegensi yang siap untuk di stimulasi, yaitu perkembangan : Verbal linguistic (berbicara, kalimat, bahasa, cerita), Logical mathematical (pemecahan masalah, berhitung), Visual spatial (berpikir ruang/3 dimensi, stereometri), Bodily-kinethetic (gerak tubuh, tari, olahraga), Musical (suara, bunyi, nada, irama, musik, lagu), Intrapersonal (memahami dan kontrol diri sendiri, kemandirian), Interpersonal (memahami orang lain, bergaul, kerja sama, menyesuaikan diri, kepemimpinan), Naturalis (menikmati,memanfaatkan dan menjaga alam lingkungan). 


5. PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL  

Milestone perkembangan personal sosial lebih bervariasi daripada perkembangan motorik dan kognitif, karena perkembangan personal sosial lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan). Seorang bayi mewarisi karakterisktik emosional sosial dan gaya berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut dimodifikasi oleh gaya orangtua dan lingkungan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Keterlambatan membalas senyuman mungkin menunjukkan masalah kasih sayang dan mungkin berkaitan dengan keadaan depresi ibu pada saat hamil. Keterlambatan tersenyum juga berhubungan dengan gangguan visual dan kognitif. Kalau tidak ada hubungan sosial, mungkin anak mengalami autis kalau disertai keterlambatan perkembangan bahasa dan tingkah laku stereotipe. 

Pada usia 48-60 bulan ini memiliki kemampuan berbantah dengan anak-anak lain, Bermain dengan beberapa anak dengan memulai interaksi sosial dan memainkan peran , Mengembangkan suatu rasa humor ,Bereaksi tenang dan tidak rewel bila ditinggal ibu, Pergi ke toilet sendiri,  Mengancing baju atau pakaian boneka, Berpakaian dan melepaskan pakaian tanpa bantuan, Menggosok gigi tanpa bantuan, Ingin mandiri.

Personal sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang dikelompokkan sebagai kebiasaan, kepribadian, watak, dan emosi. Semuanya mengalami perubahan dalam perkembangannya. Perkembangan sosial adalah perkembangan kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Terdapat dua teori primer yang menjelaskan perkembangan sosial, yaitu model epigenenetik dan model jejaring sosial. Kedekatan atau ikatan bayi pada orang dewasa adlah subjek menuju tahap-tahap perkembangan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial perlu dipahami agar kita mengetahui tahap-tahap perkembangan personal sosial dan mengetahui secara dini adanya gangguan perkembangan personal sosial. 

  

Postingan populer dari blog ini

Checklist perkembangan anak